[google7107d1382e918570.html]

Halaman

Model Sepatu Untuk Celana Pendek

Celana pendek juga membutuhkan model sepatu yang modis

Apa Model Sepatu yang Cocok
Dipadukan dengan Celana Pendek


Bagi kebanyakan wanita di negara-negara tropis dan musim panas, celana pendek sangat nyaman untuk dikenakan mengingat permukaan kulit di seluruh kaki membutuhkan lebih banyak hembusan angin untuk mengusir suhu udara yang panas. Dengan memakai celana pendek akan diperoleh perasaan yang segar dan tampilannya pun lebih menarik

Tetapi masalahnya, apa saja model sepatu yang sesuai untuk dipadupadankan dengan celana pendek ? Bagi penggemar celana pendek, mungkin sering bingung memilih sepatu yang tepat dan cocok. Berikut ini adalah tips lima model alas kaki untuk dipadukan dengan celana pendek.yang dirilis oleh Myfatpocket, (15/05/2017)

Model Sepatu Sneakers

Sepatu model Sneakers ini sangat nyaman untuk beraktivitas

Menggunakan sepatu sneakers sangat cocok dipadukan dengan celana pendek. Selain terlihat fashionable, sepatu ini sangat nyaman untuk beraktivitas. Pilihlah sepatu yang nyaman dan warna yang netral apabila celana pendek Anda berwarna cerah dan bermotif.

Model Sepatu Low-block heels

Sepatu model Low Block heels cocok untuk Anda yang bertubuh mungil,

Bagi Anda yang bertubuh mungil, sangat tidak disarankan untuk menggunakan heels ketika mengenakan celana pendek. Siasati dengan sepatu berhak datar dan tidak terlalu tinggi. Sepatu dengan hak rendah akan membuat Anda tetap terlihat modis.

Model Sepatu Espadrilles

Sepatu model Espadrilles membuat Anda terlihat trendi.

Sepatu yang berasal dari daerah pegunungan Prancis ini memang sangat cocok dikenakan pada musim panas. Berbahan kanvas ataupun katun tebal, sepatu jenis flat dengan sentuhan desain kekinian semakin membuat Anda terlihat trendi.

Model Sepatu Slides Sandal

 Sepatu model Slides Sandal membuat Anda mearasa nyaman berjalan-jalan.

Jika tidak terlalu gemar mengenakan sepatu, Anda bisa mengenakan sandal dengan model slides. Penampilannya dari depan seperti sepatu, tetapi sebetulnya bukan. Model sepatu ini akan membuat Anda merasa nyaman berjalan-jalan di segala medan.

Model Sepatu Lace-up sandals

Sepatu model Lace up sandal membuat kaki nampak lebih jenjang

Jika ingin tetap mempertahankan gaya vintage, pilihlah lace up sandal. Model serba terbuka menjamin semua bagian kaki sampai ke telapak kaki tak akan berkeringat akibat panasnya udara. Selain nyaman dikenakan, jika Anda memiliki kaki jenjang maka Anda akan terlihat semakin seksi.

Larangan Pakai High Heels

High heels beresiko terhadap kesehatan dan keselamatan karyawati

Kanada Larang Perusahaan Paksakan
Karyawati Pakai High Heels


Sepatu hak tinggi yang memberikan penampilan lebih menarik bagai para wanita juga dipahami oleh para direktur perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pemasaran. Karena itu makin banyak perusahaan di Kanada yang mewajibkan para karyawati memakai high heels. Tak hanya kualitas pelayanan, penampilan karyawati yang menarik juga akan memberikan nilai tambah bagi citra perusahaan.

Tetapi strategi itu kini tak bisa ladgi dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Kanada. Pasalnya, Pemerintah Kanada secara resmi melarang pengusaha untuk mewajibkan karyawan perempuan menggunakan sepatu hak tinggi di kantor. Larangan itu diumumkan setelah peringatan Hari Perempuan Internasional baru-baru ini.

Alasannya seperti disampaikan oleh Pemimpin dari British Columbia's Green Party, Andrew Weaver, high heels menyimpan potensi bahaya yang tinggi. Selain itu, dari segi gaya, sepatu hak tiggi adalah mode yang ketinggalan zaman. "Memaksa karyawan perempuan untuk memakai sepatu hak tinggi, terutama ketika rekan-rekan pria mereka mengenakan sepatu datar adalah satu hal yang kuno. Mode ini jelas sudah ketinggalan zaman," ujarnya sebagaimana dilansir UPI.com.

Tak hanya dia, Menteri Tenaga Kerja Shirley Bond juga menilai, sepatu hak tinggi mengancam keselamatan para karyawati. Resiko cidera fisik, seperti tergelincir atau jatuh menjadi ancaman nyata para pekerja. "Memakai sepatu hak tinggi secara berkepanjangan juga menimbulkan kerusakan pada kaki," katanya..

Tidak hanya melarang sepatu hak tinggi, Undang-Undang itu juga mengimbau kepada perusahaan untuk menyediakan sepatu dengan desain, konstruksi, dan material yang aman untuk pekerja. Para pengusaha dilarang meminta karyawannya menggunakan alas kaki di luar ketentuan itu.

Bond berharap dengan diberlakukan Undang-Undang tersebut, pengusaha mau mempertimbangkan aspek keselamatan dan kesehatan jangka panjang bagi karyawannya. "Saya berharap para pengusaha mengerti bahwa memaksa karyawan mengenakan sepatu hak tinggi sangat tidak dapat diterima," katanya. (**)

High Heels Identik Penderitaan

Teknologi Insolia untuk menyelaraskan berat antara tumit dan jari kaki

Hampir 100 persen Wanita
Kaitkan High Heels dengan Rasa Sakit


Sepatu hak tinggi atau high heels untuk jutaan wanita di seluruh dunia bukan hanya sebagai simbol kecantikan, tetapi juga sama artinya dengan penderitaan. Collection Manager Ladies PT Sepatu Bata Tbk, Nike Nuraini mengatakan, berdasarkan hasil riset terbaru hampir 90 persen dari wanita mengasosiasikan sepatu hak tinggi dengan kesakitan fisik. Terutama pada sepatu hak tinggi diatas 4 Cm.

"Sepatu hak tinggi membuat tubuh bertumpu hanya pada jemari dan terlalu banyak tekanan pada kaki depan, serta memaksa berjalan jinjit. Sehingga apabila berjalan akan membuat badan membungkuk dan menimbulkan rasa lelah secara fisik," ungkap Nike di Karawaci, Tangerang, Jumat (31/3).

Belum lagi, lanjut dia, jika digunakan terlalu lama akan membuat pembengkakan pada kaki dan berisiko perubahan bentuk atau deformasi kaki. "Tak heran, banyak wanita yang tidak tahan terlalu lama menggunakan sepatu hak tinggi. Paling lama, wanita pakai hak tinggi selama 1 jam sampai 2 jam," papar dia.

Melihat hal itu, Nike mengatakan, pihaknya mencari solusi dengan menggunakan teknologi Insolia yang dipatenkan, yang dimiliki oleh perusahaan Amerika HBN. Hal ini didasarkan pada sebuah pad di bagian dalam sepatu yang membantu untuk menyelaraskan berat antara tumit dan jari kaki.

"Teknologi Insolia adalah di bagian internal dari alas (pad) sepatu dan tidak memiliki dampak pada tampilan eksternal dari produk, oleh karena itu para desainer tidak perlu berkompromi dengan desain sepatu," jelasnya. Dengan teknologi tersebut, lanjut dia, dapat menghasilkan sepatu yang nyaman hingga dapat dipakai sampai tiga kali lebih lama dari sepatu bertumit tinggi pada umumnya.

"Berkat postur yang lebih baik, wanita tidak hanya lebih stabil, tetapi juga terlihat 3 cm lebih tinggi dari tinggi rata-rata. Hal yang indah adalah bahwa bagi kebanyakan wanita ini berarti mereka akhirnya bisa memakai sepatu hak tinggi tanpa menderita," kata Nike.

Selain itu, Nike mengatakan, teknologi Insolia juga memiliki pengaruh positif pada kesehatan pemakainya. "Teknologi baru ini, mengurangi tekanan pada bagian depan sepatu hingga hampir 30 persen," paparnya. Oleh karena itu, kata Nike, teknologi ini membawa bantuan tidak hanya untuk jari-jari kaki dan lengkungan, namun lutut dan betis tidak terlalu terbebani.

"Dengan demikian, stabilitas secara signifikan lebih baik, tulang belakang jauh lebih tegak, yang membuat kesan menjadi lebih tinggi dan lebih sehat," paparnya.

Menurut Nike, koleksi terbaru Insolia akan diperkenalkan di lima puluh pasar global dimana toko sepatu Bata beroperasi. Di Indonesia, dengan total 16 desain akan tersedia untuk pembelian dengan harga retail antara Rp 299.900 sampai dengan Rp 349.900 di seluruh toko lokal termasuk di toko online. (Sumber: Investor Daily)

Diabetes dan High Heels

Luka infeksi pada penderita diabetes akibat pakai high heels tidak bisa diobati

Infeksi Pakai High Heels Semalaman,
Kaki Kiri Lorraine Harus Diamputasi


Wanita yang gemar mengenakan sepatu hak tinggi untuk waktu yang cukup lama secara terus menerus, apalagi yang menyukai jingkrak-jingkrak di diskotik ada baiknya belajar dari pengalaman pahit Lorraine Burnett agar tak perlu untuk mengalaminya sendiri. Karena bukan merupakan suatu pengalaman yang menyenangkan.

Wanita asal Inggris yang masih berusia 37 tahun ini harus kehilangan kakinya setelah menghadiri sebuah acara Natal pada tahun 2008. Dalam acara tersebut, Lorraine menari semalaman hingga pukul 02.00 pagi sambil mengenakan sepatu dengan hak 5 inci atau 12 sentimeter yang baru saja dibelinya.

Tidak lama kemudian, timbul luka pada kaki Lorraine yang melepuh diikuti dengan infeksi. Berbagai macam usaha pun dilakukannya, tetapi infeksi tersebut tidak dapat ditolong karena Lorraine juga mengidap diabetes. Dokter yang menangani akhirnya memberi Lorraine dua pilihan yang sama-sama mengerikan: infeksi seumur hidup atau amputasi.

"Aku menari hingga subuh, jadi aku tidak menganggap kakiku yang sakit sebagai sesuatu yang penting. Namun, dua tahun kemudian kakiku harus diamputasi. Sampai sekarang hatiku masih sakit ketika berpikir bahwa sepatu 12 sentimeter itu berharga kakiku," ucapnya.

Kini, Lorraine harus berjalan dengan satu kaki saja. Bersama dengan putrinya, Megan, yang pada saat itu masih berusia 10 tahun, Lorraine kembali ke rumah orangtuanya. “Aku harus melepaskan pekerjaanku dan masih belum percaya betapa berubahnya hidupku selama beberapa tahun terakhir,” katanya.

Walaupun demikian, Lorraine tidak menyalahkan sepatunya, tetapi penyakit yang dideritanya. Bahkan, dia masih berharap untuk mengenakan sepatu hak tinggi lagi bila telah terbiasa menggunakan kaki palsunya. (Source : tribunnews)

Jika Wanita Membeli High Heels

Wanita perlu waktu lama sampai 35 jam sebelum memutuskan membeli sepatu hak tinggi

Wanita Perlu Pertimbangan 35 Jam
Sebelum Membeli High Heels


Membeli sepatu ternyata memerlukan proses yang memakan waktu sangat lama bagi rata-rata wanita. Memang, wanita pada umumnya sangat teliti dan cermat, apalagi menyangkut pengeluaran keuangan, apalagi untuk memutuskan membeli sepatu yang merupakan bagian dari fashion, mereka benar-benar memperhitungkannya dari berbagai aspek.

Kesimpulan tersebut merupakan hasil kajian Bank HSBC terhadap pengambilan keputusan yang dilakukan oleh wanita. Studi yang pernah dilansir situs Mirror itu menyebutkan seorang wanita memerlukan waktu 26 jam untuk membeli rumah. Tetapi yang mengejutkan, waktu berpikir membeli rumah itu masih lebih singkat dibandingkan membeli sepatu. Wanita butuh waktu 35 jam untuk membeli sepasang sepatu berhak tinggi seperti stilleto.

Namun, waktu yang diperlukan untuk membeli stiletto bukanlah yang terlama. Waktu terlama yang diperlukan wanita sebelum mengambil keputusan adalah keputusan berlibur. Wanita memerlukan waktu 115 jam sebelum memutuskan tempat untuk berlibur. Selain itu wanita juga menghabiskan 31 jam untuk memutuskan makanan yang disajikan untuk tamu makan malam. Disebutkan juga wanita menghabiskan 17 jam untuk memutuskan pakaian apa yang akan dikenakan untuk berkencan.

Tak cuma wanita, laporan HSBC juga meriset kebiasaan belanja para pria di Inggris. Disebutkan bahwa pria memerlukan waktu paling lama untuk memesan tempat berlibur, yaitu 92 jam. Sementara untuk membeli rumah cukup singkat hanya 26 jam. Dalam urusan sepatu, pria cukup 16 jam untuk memutuskan alas kaki yang mau dibeli. Dan 23 jam untuk memutuskan menu makan malam.

Sekadar catatan, survei ini dilakukan kepada 2 ribu orang pembeli rumah. Lalu, apa hubungannya dengan membeli rumah?

Ahli properti, Phill Spencer, mengatakan pasar properti bergerak sangat cepat dan membuat masyarakat menjadi tertekan untuk membuat keputusan yang cepat. Itu yang menjadi alasan mengapa pria dan wanita memerlukan waktu yang berpuluh-puluh jam untuk membeli rumah. "Penting untuk mempersiapkan diri dan mencari tahu (rumah idaman). Membeli rumah dan properti bisa membuat orang stres," kata Spencer.

Hal serupa juga disampaikan oleh pimpinan HSBC bagian hipotek, Tracie Pearce, juga mengatakan hal serupa. Pemburu rumah di Inggris memerlukan waktu yang lebih lama untuk membeli rumah daripada membeli sepasang sepatu atau membuat pesta makan makan malam. " Tapi, ini tanda bahwa masyarakat membuat keputusan lebih cepat untuk membeli rumah idaman," kata dia.

Ukuran Hak Sepatu Wanita

Beragam model sepatu wanita dengan tinggi heels yang berbeda

Berapa Tinggi Heels yang Ideal ?


High Heels atau sepatu hak tinggi memang membuat penampilan wanita menjadi lebih menarik, tetapi di sisi yang lain juga akan terasa menyakitkan kaki. Itulah sebabnya parra pakar kesehatan sering menyarankan untuk memakai sepatu dengan hak yang tidak terlalu tinggi. Sebaiknya juga tidak menggunakan sepatu yang terlalu datar. Kedua ukuran hak yang ekstrim tinggi maupun ekstrim rendah tersebut dapat menyebabkan bagian tumit kerap nyeri dan menganggu aktivitas sehari-hari.

Pakar nyeri dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang (Jakarta Pain and Spine Center), dr Ade Sri Wahyuni, SpRM mengatakan, sebaiknya menggunakan sol sepatu dengan tinggi 3 cm agar terhindar dari nyeri tumit.

"Karena beban tubuh saat dipaksa menggunakan sepatu high heels dan flat shoes akan menyiksa otot kaki. Sehari, dua hari mungkin tidak masalah namun jika berminggu-minggu akan menyebankan kelemahan otot hingga pengapuran lebih cepat," kata dokter yang juga praktik di RS Mitra Keluarga ini pada sejumlah wartawan disela-sela sebuah seminar di Jakarta.

“Kendati demikian, bila Anda tidak dapat menghindari penggunaan sepatu berhak tinggi atau datar, sebisa mungkin lakukan peregangan usai menggunakannya, “ saran dr Ade.

"Saat menggunakan high heels, otot betis hingga paha akan tertarik dan bentuk kaki akan cenderung condong ke depan. Lakukan stretching dengan arah sebaliknya. Tarik kaki ke belakang agar otot kaki depan lebih kuat. Bisa juga dengan menarik kaki ke belakang hingga terasa tarikan otot," pungkasnya. (*)