Hampir 100 persen Wanita
Kaitkan High Heels dengan Rasa Sakit
Kaitkan High Heels dengan Rasa Sakit
Sepatu hak tinggi atau high heels untuk jutaan wanita di seluruh dunia bukan hanya sebagai simbol kecantikan, tetapi juga sama artinya dengan penderitaan. Collection Manager Ladies PT Sepatu Bata Tbk, Nike Nuraini mengatakan, berdasarkan hasil riset terbaru hampir 90 persen dari wanita mengasosiasikan sepatu hak tinggi dengan kesakitan fisik. Terutama pada sepatu hak tinggi diatas 4 Cm.
"Sepatu hak tinggi membuat tubuh bertumpu hanya pada jemari dan terlalu banyak tekanan pada kaki depan, serta memaksa berjalan jinjit. Sehingga apabila berjalan akan membuat badan membungkuk dan menimbulkan rasa lelah secara fisik," ungkap Nike di Karawaci, Tangerang, Jumat (31/3).
Belum lagi, lanjut dia, jika digunakan terlalu lama akan membuat pembengkakan pada kaki dan berisiko perubahan bentuk atau deformasi kaki. "Tak heran, banyak wanita yang tidak tahan terlalu lama menggunakan sepatu hak tinggi. Paling lama, wanita pakai hak tinggi selama 1 jam sampai 2 jam," papar dia.
Melihat hal itu, Nike mengatakan, pihaknya mencari solusi dengan menggunakan teknologi Insolia yang dipatenkan, yang dimiliki oleh perusahaan Amerika HBN. Hal ini didasarkan pada sebuah pad di bagian dalam sepatu yang membantu untuk menyelaraskan berat antara tumit dan jari kaki.
"Teknologi Insolia adalah di bagian internal dari alas (pad) sepatu dan tidak memiliki dampak pada tampilan eksternal dari produk, oleh karena itu para desainer tidak perlu berkompromi dengan desain sepatu," jelasnya. Dengan teknologi tersebut, lanjut dia, dapat menghasilkan sepatu yang nyaman hingga dapat dipakai sampai tiga kali lebih lama dari sepatu bertumit tinggi pada umumnya.
"Berkat postur yang lebih baik, wanita tidak hanya lebih stabil, tetapi juga terlihat 3 cm lebih tinggi dari tinggi rata-rata. Hal yang indah adalah bahwa bagi kebanyakan wanita ini berarti mereka akhirnya bisa memakai sepatu hak tinggi tanpa menderita," kata Nike.
Selain itu, Nike mengatakan, teknologi Insolia juga memiliki pengaruh positif pada kesehatan pemakainya. "Teknologi baru ini, mengurangi tekanan pada bagian depan sepatu hingga hampir 30 persen," paparnya. Oleh karena itu, kata Nike, teknologi ini membawa bantuan tidak hanya untuk jari-jari kaki dan lengkungan, namun lutut dan betis tidak terlalu terbebani.
"Dengan demikian, stabilitas secara signifikan lebih baik, tulang belakang jauh lebih tegak, yang membuat kesan menjadi lebih tinggi dan lebih sehat," paparnya.
Menurut Nike, koleksi terbaru Insolia akan diperkenalkan di lima puluh pasar global dimana toko sepatu Bata beroperasi. Di Indonesia, dengan total 16 desain akan tersedia untuk pembelian dengan harga retail antara Rp 299.900 sampai dengan Rp 349.900 di seluruh toko lokal termasuk di toko online. (Sumber: Investor Daily)
"Sepatu hak tinggi membuat tubuh bertumpu hanya pada jemari dan terlalu banyak tekanan pada kaki depan, serta memaksa berjalan jinjit. Sehingga apabila berjalan akan membuat badan membungkuk dan menimbulkan rasa lelah secara fisik," ungkap Nike di Karawaci, Tangerang, Jumat (31/3).
Belum lagi, lanjut dia, jika digunakan terlalu lama akan membuat pembengkakan pada kaki dan berisiko perubahan bentuk atau deformasi kaki. "Tak heran, banyak wanita yang tidak tahan terlalu lama menggunakan sepatu hak tinggi. Paling lama, wanita pakai hak tinggi selama 1 jam sampai 2 jam," papar dia.
Melihat hal itu, Nike mengatakan, pihaknya mencari solusi dengan menggunakan teknologi Insolia yang dipatenkan, yang dimiliki oleh perusahaan Amerika HBN. Hal ini didasarkan pada sebuah pad di bagian dalam sepatu yang membantu untuk menyelaraskan berat antara tumit dan jari kaki.
"Teknologi Insolia adalah di bagian internal dari alas (pad) sepatu dan tidak memiliki dampak pada tampilan eksternal dari produk, oleh karena itu para desainer tidak perlu berkompromi dengan desain sepatu," jelasnya. Dengan teknologi tersebut, lanjut dia, dapat menghasilkan sepatu yang nyaman hingga dapat dipakai sampai tiga kali lebih lama dari sepatu bertumit tinggi pada umumnya.
"Berkat postur yang lebih baik, wanita tidak hanya lebih stabil, tetapi juga terlihat 3 cm lebih tinggi dari tinggi rata-rata. Hal yang indah adalah bahwa bagi kebanyakan wanita ini berarti mereka akhirnya bisa memakai sepatu hak tinggi tanpa menderita," kata Nike.
Selain itu, Nike mengatakan, teknologi Insolia juga memiliki pengaruh positif pada kesehatan pemakainya. "Teknologi baru ini, mengurangi tekanan pada bagian depan sepatu hingga hampir 30 persen," paparnya. Oleh karena itu, kata Nike, teknologi ini membawa bantuan tidak hanya untuk jari-jari kaki dan lengkungan, namun lutut dan betis tidak terlalu terbebani.
"Dengan demikian, stabilitas secara signifikan lebih baik, tulang belakang jauh lebih tegak, yang membuat kesan menjadi lebih tinggi dan lebih sehat," paparnya.
Menurut Nike, koleksi terbaru Insolia akan diperkenalkan di lima puluh pasar global dimana toko sepatu Bata beroperasi. Di Indonesia, dengan total 16 desain akan tersedia untuk pembelian dengan harga retail antara Rp 299.900 sampai dengan Rp 349.900 di seluruh toko lokal termasuk di toko online. (Sumber: Investor Daily)